Telah Terungkap, Usai Tusuk Perut Suami Pakai Pisau Dapur, Istri Ketua DPRD Sempat Lakukan Ini
Thursday, 19 October 2017
Edit
Darirakyat.com - Tersangka pembunuhan Mussakir Sarira ketua DPRD
Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tak lain istrinya, Andi
Erni Astuti (27), tega menikam suami dengan pisau karena dipicu rasa cemburu.
Sebelum
kejadian naas itu, pasangan suami istri yang belum lama tiba dari ibadah haji
sempat cekcok.
Sekretaris
DPD I PDI-P Sultra, Litanto mengaku mendapat keterangan dari keluarga jika
korban dan istrinya sering cekcok.
"Memang
suka cemburu buta istrinya. Almarhum terima telpon selalu dicurigai dengan
perempuan lain. Peristiwa ini sangat saya sesalkan," tuturnya dihubungi
via telpon, Kamis (19/10/2017).
Bahkan
sebelum berangkat haji, lanjut Litanto, istrinya sempat meminta cerai. Namun
almarhum tidak mau karena memikirkan anaknya.
Ia
menyesalkan kenapa istri korban harus melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan
Ketua DPD II PDI-P tewas.
"Yang
jelas, kami PDI-P Sultra sangat kehilangan kader terbaik. Saya sama-sama
almarhum sudah 30 tahun berkarir di PDI-P dari bawah, jadi jelas saya sangat
kehilangan sahabat yang penuh dedikasi," ungkapnya.
Ia
mengaku, terakhir berkomunikasi dengan korban tiga hari lalu. Dalam obrolan
itu, rencananya Rabu depan mereka akan menemui Menteri Dalam Negeri Tjahjo
Kumolo di Jakarta.
"Sudah
saya hubungi terkait kabar duka ke Pak Mendagri dan beliau sangat kaget."
"Padahal
kami sudah janjian mau bertemu Pak Menteri. Tapi Tuhan lebih dulu memanggil
beliau," ungkapnya saat menghadiri pemakaman Ketua DPRD Kolaka Utara.
Sementara
itu, salah seorang kerabat almarhum yang meminta namanya dirahasiakan
menuturkan, sebelum penikaman, pasangan suami istri itu sempat cekcok.
"Pas
Pak Ketua mau keluar dari kamar mandi, tiba-tiba istrinya datang menusukkan
pisau di perutnya Pak Ketua."
"Almarhum
masih sadar dan istrinya bawa masuk dalam kamar dibaringkan di ranjangnya,
dokter dari RSUD Jafar Harun dikontak untuk memeriksa dan disuruh bawa ke rumah
sakit untuk ditangani medis," tuturnya.
Pertengkaran
keduanya sering terjadi. Bahkan, sang istri sering melakukan kekerasan terhadap
suaminya.
Namun
almarhum tetap mempertahankan rumah tangganya karena memikirkan tiga anaknya
yang masih kecil.
Insiden
penikaman itu sendiri terjadi pada Selasa (17/10/2017) sekitar pukul 23.00
Wita.
Korban
kemudian dilarikan ke RSUD Jafar Harun, Kolaka Utara.
Karena
tidak ada dokter bedah, keesokan harinya sekitar pukul 08.00 Wita, almarhum
dirujuk ke RSUD Kolaka untuk dioperasi.
Namun
sebelum dilakukan operasi, korban menghembuskan napas terakhir sekitar pukul
16.30 Wita.
Jenazah
ketua DPRD Kolaka Utara Musakkir Sarira disemayamkan di rumah orangtuanya di
Desa Moroko, Kecamatan Rante Angin, Kolaka Utara dan dikuburkan di belakang
rumah sekitar pukul 16.00 Wita sore ini.
Kapolres
Kolaka Utara AKBP Bambang Satriawan mengatakan, pihaknya menetapkan istri
korban, AE, sebagai tersangka. Pelaku sudah ditahan setelah mengakui perbuatannya.
"Tersangka
benar istri sah korban. Dari fakta yang kita dapatkan, sedang kita dalami
motifnya kenapa dia melakukan penganiayan yang menyebabkan korban
meninggal."
"Sementara
ini dia sudah mengaku kalau dia yang melakukan penganiayaan itu," ungkap
Bambang melalui saluran telepon, Kamis (19/10/2017).
Sumber:medan.tribunnews.com