Semakin Panas, Simak Tweet Admin TNI AU jadi Perbincangan Netizen soal 5 Ribu Senjata Ilegal
Saturday, 23 September 2017
Edit
Darirakyat.com -
Pernyataan mengejutkan Panglima TNI,
Jenderal Gatot
Nurmantyo soal 5 ribu senjata ilegal sedang menjadi sorotan.
Pernyataan
itu awalnya menjadi viral setelah akun twitter radio Elshinta menuliskan Panglima TNI mengatakan,
ada institusi tertentu yang mencatut nama Presiden untuk mendatangkan lima ribu senjata secara ilegal.
Kicauan
itu dilengkapi dengan rekaman pernyataan Jenderal Gatot Nurmantyo saat
menghadiri acara silaturahmi TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap,
Jakarta, kemarin.
Meski
menyebut info A1, namun Gatot tidak membuka info rinci mengenai institusi yang
dimaksud dan jenis senjata yang akan didatangkan.
Bukan
kepada sembarang orang Panglima TNI saat itu berbicara, karena
pada kesempatan itu sejumlah tokoh turut hadir.
Diberitakan
Tribunnews sebelumnya, dalam acara tersebut turut hadir Menteri Politik Hukum
dan Keamanan Wiranto, bekas Wakil Presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn)
Tri Sutrisno, Laksamana TNI (Purn) Widodo AS, Jenderal TNI (Purn) Endiarto
Sutarto.
Kemudian
bekas Panglima TNI Laksamana
TNI (Purn) Agus Suhartono, bekas Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan
Darat Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto, serta para petinggi TNI lainnya.
Pernyataan Panglima TNI inipun akhirnya menjadi
perbincangan netizen.
Banyak
spekulasi dan pertanyaan yang terlontar dari mereka.
Mulai
dari membandingkan tragedi tahun 1948 hingga melirik rencana Polri yang
kebetulan akan membeli 5000 senjata dari
Pindad, karena memiliki kesamaan jumlah.
Namun
dugaan kedua, banyak terbantah karena Panglima TNI mengatakan 5000 pucuk
senjata itu merupakan senjata ilegal, dan yang mendatangkan adalah institusi di
luar militer.
Di
tengah perdebatan netizen, kicauan admin Twitter @_TNIAU menjadi
perhatian tersendiri.
Dalam
kicauannya, akun Twitter itu seolah meragukan pernyataan Panglima
TNI.
"5
ribu pucuk itu banyak lho, gimana cara ''ngumpetinnya''? Dan apakah penyataan
Panglima ini memang benar? Krn dari @Puspen_TNI blm ada ket," begitu
kicaunya
Kicauan
akun @_TNIAU itupun banyak discreenshot dan dibagikan ke media sosial.
Banyak
netizen yang menganggap aneh kicauan tersebut, karena dianggap menunjukkan
sikap tidak percaya kepada Panglimanya.
@barnabasburn
Aneh jg admin @_TNIAU ini kaga percaya sm panglimanya, bahkan seperti
melawan...jd inget kudeta turki kmaren...
@MataElangNKRI
Saya curiga sama akun satu ini.. bisa2nya Kontra sama Panglima TNI. Kalau
Panglima TNI kan oasti dilapori. Kalau Admin TNI AU kan blm pasti.
@arulsVB
jejak digital itu pait... *Pait banget yekan min ?!
Admin
TNI AU pun sempat memberikan tanggapan atas kicauannya tersebut.
@_TNIAU
Woles ajah, apapun yg dilaksanakan seorang prajurit pastinya atas perintah
atasan, jangan lupa bahagia spy hati tak merana.
Namun
jawaban tersebut, justru memancing penasaran sejumlah netizen.
@Pro_Wangi
oh ada atasanmu min yang memerintahkan lu ngetwit " meragukan 5000 senjata
" ? siapa namanya ? KSAU atau bawahannya lagi ? kepo nih
Sementara
itu, mengutip Tribunnews.com, Ketua MPR Zulkifli Hasan ikut berkomentar saat
ditanya wartawan soal isu 5.000 senjata yang diimpor oleh institusi non militer
dengan mencatut nama presiden Joko Widodo.
Menurut
Zulkifli, apabila impor senjata tersebut tidak sesuai ketentuan alias ilegal
sebaiknya diusut oleh aparat berwenang.
"Ya
diusut saja kalau ilegal, ya urusan polisi diusut, ditindak sesuai peraturan berlaku.
Namanya juga ilegal kan," ujar Zulkifli di komplek MPR/DPR Senayan,
Jakarta, Sabtu, (23/9/2017).(Tribunnews.com/Adiatmaputra Fajar Pratama)
Menurut
Zulkifli memiliki satu senjata tanpa izin saja dapat dikenakan pidana. aplagi
kalau lima ribu senjata.
Oleh
karenanya Zulkifli mengatakan kasus tersebut sebaiknya ditangani.
"
Kalau orang pakai pistol satu engga izin bagaimana? Apalagi lima ribu,
sebaiknya diusut dan itu urusan polisi," pungkasnya. (medan.tribunnews.com)