Fadli Zon Sebut Yansen Pembakar 7 SD Mengaku Difitnah, Jeruk Makan Jeruk??
Thursday, 7 September 2017
Edit
Darirakyat.com -- Kalau ada satu sekolah
terbakar, mungkin kita tidaklah begitu terkejut. Tetapi ketika 7 sekolah
terbakar dalam waktu berdekatan, maka kita pasti heran dan bertanya-tanya, “Ada
Apa Ini??” Sebuah pertanyaan yang besar patut kita pertanyakan. Orang iseng
saja yang membakar 7 SD. Orang gila pun pasti masih memikirkannya.
Itulah
mengapa saat terjadinya aksi pembakaran 7 SD, dalam pikiran saya muncul satu
hal. Ini pasti ada konspirasi level nasional Saya pun berpikir ini ada
kemungkinan berkaitan dengan rencana perpindahan Ibukota Jakarta yang isunya
akan ke Kalimantan Tengah.
Apakah
ini memang ada kaitannya?? Dalam persidangan yang butuh fakta dan saksi yang
valid, tentu saja opini saya ini akan mentah dengan mudahnya. Tetapi dalam
politik, kemampuan menarik kaitan satu kejadian dengan kejadian yang lain
tidaklah perlu butuh fakta dan saksi yang sahih, cukup melihat momentum dan
siapa yang terlibat dibaliknya.
Dugaan
awal saya tersebut tentu saja didasari oleh respon-respon negatif dari
orang-orang yang berseberangan dengan Presiden Jokowi. Mereka secara lantang
menyatakan ketidaksetujuan pemindahan Ibukota dengan dalih tidak akan mudah
melakukannya, butuh biaya besar, dan juga karena tidak ada jaminan macet dan
banjir Jakarta diselesaikan dengan kepindahan.
Mulai
dari elit partai, Ketua DPR dan MPR semua mengeluarkan pernyataan pesimis.
Bahkan tidak kalah bersuara adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). JK dengan
sangat jelas terlihat tidak setuju dengan perpindahan Ibukota ini. Mengapa??
Karena banyak bisnis JK di Jakarta yang terancam kalau Ibukota pindah.
Tidak
lama setelah isu ini berkembang, maka terjadilah pembakaran 7 SD tersebut. Aksi
ini menurut saya adalah sebuah usaha membuat kericuhan supaya Kalimantan Tengah
dikeluarkan dari opsi sebagai calon pengganti Ibukota Jakarta. Padahal, meski
Menteri Bappenas, Bambang, belum memastikan, semua orang sudah mengkonfirmasi
bahwa Kalteng kandidat kuatnya.
Banyak
pertimbangannya, tetapi yang pasti, Kalteng sudah dipersiapkan bahkan sejak
jaman Soekarno. Bisa dibayangkan, bahwa lahannya kemungkinan besar sudah ada,
dan tinggal membangun saja. Pemerintah seperti sengaja tidak secara gamblang
menyebutkan Kalteng karena takut hal seperti ini terjadi.
Beberapa
orang yang terancam bisnisnya gara-gara perpindahan Ibukota ini wajar was-was.
Apalagi secara psikologis, perpindahan Ibukota akan memberikan efek buruk bagi
kepastian bisnis ke depannya. Ada kemungkinan eksodus besar-besaran ke Kalteng
karena Jakarta hanya akan jadi sentra Bisnis layaknya Batam.
Dugaan saya pun semakin kuat karena akhirnya isu fitnah
dimainkan.Kebiasaan buruk para pelaku beginian yang melakukan pembelaan dengan
menyebut bahwa saksi dilakukan sebuah penggiringan supaya menjerat dirinya. Hal
ini menurut penjelasan Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad,
disampaikan Yansen kepada Fadli Zon.
Apa
Fadli Zon yang menyatakannya?? Apa iya benar seperti itu?? Kok saya sangsi
kalau yang mengarahkan malah sebaliknya. Ya, kalau melihat tampang dan karakter
Fadli Zon, kemungkinan besar bukan dia mendengar dari Yansen, malah dia yang
sedang membuat skenario. Benarkah begitu?? Tentu proses penyelidikan yang akan
menetukannya.
Tetapi aneh saja, kalau Fadli Zon
menyebut pengakuan Yansen dia difitnah, apa iya tukang fitnah difitnah?? Itu
namanya “Jeruk Makan Jeruk”. Sama
seperti seorang penipu dan sudah jadi ahlinya, malah bisa kena tipu. Itu
namanya bukan kena tipu, bisa saja sengaja membuat skenario dia tertipu.
Padahal pengakuan dia tertipu itu sendiri adalah tipuan.
Jadi,
kalau Fadli Zon menyebut bahwa Yansen difitnah, maka kita tidaklah boleh
langsung percaya. Bisa saja ini semua skenario. Bahkan kalau perlu kita tidak
usah percaya saja sekalian. Bukan apa-apa, ini jadi sebuah pelajaran bagi orang
yang suka nyinyir dan fitnah seperti Fadli Zon ini.
Saya
menginisiasi gerakan percaya apapun yang diucapkan oleh Fadli Zon tanpa
terkesuali. Yukan bohong dan fitnah yang punya hal imunitas seperti ini hanya
satu yang bisa kita lakukan, mencap bohong dan hoax setiap pernyataannya.
Apalagi ini menyebut Yansen difitnah, semakin tidak masuk akal.
Jadi,
benarkah Yansen difitnah?? Sekali lagi saya tidak yakin. Menurut saya yang
paling masuk akal adalah ini usaha untuk membuat Kalteng jadi aerah yang kacau,
supaya kalau namanya disebut sebagai kandidat kuat, ada alasan untuk melakukan
penolakan. Padahal selama ini baik-baik saja. (seword.com)