Tukang Pijat Ini Jadi Korban First Travel, Simak Curhatnya Bikin Nyesek,,
Saturday, 26 August 2017
Edit
Darirakyat.com,
BEKASI - Seorang pemijat, Supriatin (53), warga Perumnas 3,
Kelurahan Aren Jaya, Kota Bekasi, menjadi korban penipuan paket umrah murah
dari First Travel.
Supriatin
telah mendaftar sejak Desember 2016 dan dijanjikan First Travel berangkat pada
Mei 2017.
Namun,
hingga kini Supriatin bersama enam tetangganya tidak kunjung mendapat kepastian
berangkat umrah.
“Ya
saya nunggu aja kabarnya dari teman-teman, tapi sampai sekarang
enggak ada kabar, tahunya sudah ada kasus aja,” ujar Supriatin, saat
ditemui di kediamannya, Jumat (25/8/2017).
Supriatin
sudah melunasi biaya umrah kepada First Travel sebesar Rp 14,3 juta beserta 10
persen pajaknya.
Pembayaran
dilunasi dalam dua tahap, Rp 5 juta dan pembayaran kedua Rp 9,3 juta.
“Ya
kayaknya dikejar-kejar dalam beberapa hari harus lunas dua kali bayar dalam
jangka waktu satu bulan. Karena kami sudah siap, ya kami lunasin,” ungkap
Supriatin.
Setelah
melunasi pembayaran, Supriatin diberi pakaian dan koper berlogo First Travel.
Tapi
kini perempuan kelahiran Surabaya itu sangat sedih dan kecewa karena tidak
kunjung diberangkatkan umrah.
“Pas
dengar (First Travel bermasalah) sedih, nyesal, kecewa, campur aduk. Kok jadi
begini. Ngumpulin (uang) sedikit-sedikit. Jadi pikiran terus, enggak bisa
tidur,” kata dia.
Supriatin
melunasi biaya umrah kepada First Travel dari hasil menabung selama sekitar
lima tahun.
Dia
menyisihkan uang yang dia hasilkan dari memijat khusus pelanggan perempuan
dengan tarif Rp 45.000.
Sementara
suami Supriatin, Arifin (50), bekerja menarik odong-odong pada pagi hingga sore
hari.
Penghasilan
Arifin dan istrinya sama-sama tidak menentu.
Namun,
jika dirata-rata, setiap harinya Arifin membawa pulang uang ke rumah sebesar Rp
15.000 hingga Rp 20.000.
“Ya
kalau penghasilan kami enggak menentu setiap hari. Selama ini Insya Allah dicukupin
aja,” kata Supriatin.
Arifin
dan Supriatin sudah tinggal di rumah kontrakan selama lebih dari 15 tahun.
Keduanya
telah dikaruniai seorang anak perempuan berusia 13 tahun yang kini duduk di
bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Arifin
dan Supriatin harus membayar uang mengontrak rumah sebesar Rp 7 juta per tahun.
Supriatin
kini hanya bisa berharap bisa segera diberangkatkan umrah oleh First Travel,
atau uangnya dikembalikan.
“Saya
enggak kenal dia (pemilik First Travel), kok tega bohongin. Enggak ikhlas dunia
akhirat, biar saja mereka yang nanggung nanti,” ujar Suprianti.
First
Travel menawarkan paket umrah yang lebih murah dari agen travel lainnya, yakni
Rp 14,3 juta.
Banyak
orang tergiur dan memesan paket umrah, karena dijanjikan mendapatkan fasilitas
VIP meski membayar murah.
Namun,
hingga batas waktu yang dijanjikan, calon jemaah tidak kunjung berangkat.
Bahkan,
sejumlah korban mengaku diminta menyerahkan biaya tambahan agar bisa berangkat.
Perusahaan
itu kemudian dianggap menipu calon jemaah umrah.
Dalam
kasus ini, Direktur Utama First Travel Andika Surachman merupakan pelaku utama
dalam melakukan penipuan dan penggelapan uang.
Ia
dibantu istrinya, Anniesa Hasibuan dan adik iparnya, Siti Nuraidah Hasibuan.(www.tribunnews.com)