‘Kekecewaan’ Nyoman Nuarta usai patung ikan di Pangandaran dirobohkan
Monday 7 August 2017
Edit
Darirakyat.com -- Nyoman Nuarta,
pematung tersohor Indonesia, mengaku kecewa setelah patung ikan karyanya
dirobohkan oleh pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Patung Ikan yang
berada di bundaran Kota Pangandaran dirobohkan pada Kamis (06/07) lalu. Bupati
Pangandaran, Jeje Wiradinata, mengatakan pembongkaran dilakukan lantaran patung
tersebut hendak diganti patung baru yang menunjukkan semangat Pangandaran yang
'maju dan sedang membangun'.
Menanggapi perobohan
itu, Nyoman Nuarta mengaku kecewa.
"Ya jelas kecewa,
siapa yang tidak kecewa. Tidak ada yang kasih tahu, tiba-tiba ada orang yang
kirim gambar ke saya. Ternyata itu patung saya. Itu sudah lama, 1970-an atau 1980-an,
awal-awal sejarah saya sebagai seniman," kata Nyoman kepada BBC Indonesia.
Perupa yang dikenal
melalui karya-karyanya, antara lain melalui Patung Garuda Wisnu Kencana di Bali
dan Patung Jalesveva Jayamahe di Surabaya, meyayangkan bupati Pangandaran tidak
berkomunikasi dengannya sebelum merobohkan patung ikan.
"Tentu sebagai etika, apalagi sebagai orang Timur, kalau
mereka sudah tidak berkenan dengan patung itu, sebaiknya ceritakan ke
senimannya. Karena saya masih hidup. Ini kan nggak bilang-bilang, tiba-tiba
dibongkar," ujar Nyoman.
"Kalau pak bupati
bosan, bisa diberitahu ke saya dan saya akan bongkar dan bawa ke galeri
saya," tambahnya.
Nyoman Nuarta
mengatakan Kabupaten Pangandaran sejatinya merugi dengan dibongkarnya patung
ikan yang merupakan simbol kekayaan sumber daya alam Pangandaran.
"Memang
itu bukan milik saya, milik mereka. Tapi mereka kehilangan aset. Sori ini,
patung saya harganya miliaran. Mereka membuang begitu saja," cetusnya.
Ketidaktahuan
Kepada
BBC Indonesia, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, mengklaim dirinya tidak
tahu bahwa patung ikan di bundaran Pangandaran merupakan karya Nyoman Nuarta.
"Kita nggak ada referensi, nggak ada yang ngasitau itu karya
siapa. Yang ada di situ hanya ada keterangan dari PT Djarum. Setelah dibongkar,
baru ada komplain itu karya pak Nyoman Nuarta."
"Kita
juga kaget, tapi sudah terjadi. Tentu saya juga, atas nama pemerintah dan
masyarakat, mohon maaflah kepada beliau. Sama sekali tidak tahu. Kalau kita
tahu karya beliau, kita geser ke mana atau konsultasi ke beliau," papar
Jeje.
Mengapa patung ikan
itu dibongkar? Jeje mengatakan patung itu tak lagi cocok dengan kondisi
Pangandaran saat ini, yang empat tahun lalu memekarkan diri dari Kabupaten
Ciamis.
"Patung yang di sana itu dibangun 1987 atau 1988. Kita
melihat sudah nggak pas dengan
kondisi sekarang. Itu kan dulu (Pangandaran) masih bergabung dengan Kabupaten
Ciamis."
"Kita sebagai
kabupaten baru ingin menata beranda depan, tentu dengan menunjukkan semangat
Pangandaran yang maju dan sedang membangun," ujarnya.
Ditanya bagaimana bisa
menilai bahwa patung itu sudah tidak pas dengan kondisi saat ini, Jeje menjawab
penilaian itu bukan datang dari dirinya. "Bukan kata saya, kata masyarakat
harus dibangun lebih bagus. Disesuaikan dengan kondisi sekarang. Masyarakat
memandang ini kurang pas."
Setelah patung ikan
karya Nyoman Nuarta dirobohkan, Jeje mengatakan pemerintah Kabupaten
Pangandaran telah menyiapkan penggantinya.
"Di situ kita
akan bangun lagi, sudah kita siapkan. Ada patung ikan, jaring, dan air mancur
yang dibuat pematung lokal," katanya.
Kejadian ketiga
Bagi
Nyoman Nuarta, kehilangan patung di area publik adalah kejadian ketiga.
Dia
pertama kali kehilangan Patung Borobudur setinggi 15 meter dan lebar delapan
meter pada 1999. Peristiwa kedua terjadi pada 2010, ketika patung tiga mojang
setinggi 15 meter di Perumahan Harapan Indah, Bekasi, dibongkar paksa
pemerintah Kota Bekasi setelah didemonstrasi Front Pembela Islam.
"Dengan
kejadian ini, jangan-jangan patung saya lainnya dihabisin," ujar Nyoman.
Sebagai
orang Bali penganut agama Hindu, Nyoman meyakini bahwa dalam kehidupan ada yang
membuat dan ada yang menghancurkan.
"Tapi kan manusia punya intelektual, punya
tata krama. Dari situlah ada apresiasi. Nah ini yang saya lihat orang Indonesia
kehilangan itu." (bbc.com)