Ada SARACEN Pasti Ada PANDAWA, Pendekar Dunia Maya Indonesia Musuh Besar Saracen!
Friday 25 August 2017
Edit
Darirakyat.com -- Ada yang
tahu atau pernah mendengar kelompok PANDAWA di dunia maya? Tapi saya yakin,
banyak dari pembaca Seword yang pernah mendengar nama Lambe Turah, atau yang
biasa disebut Mak Lambe Turah. Ya, hari ini, dengan kekagetan yang cukup tinggi
saya mendapat pesan dari 1 anggota Pandawa bahwa Mak Lambe Turah membongkar
keberadaan mereka dengan menuliskan status facebooknya. Dan dia mengirimkan
link status facebook si Mak Lambe Turah pada saya.
Saya
mengenal secara pribadi dan mengenal baik beberapa anggota Pandawa yang selalu
saya sebut “Projohok”. Sosok orang yang saya sebut “Projo” ini bagi banyak
orang memang sangat misterius. Saya sendiri baru bertemu 1 kali, waktu dulu
menghadiri kampanye Ahok di Pilkada di JIEXPO. Namun walaupun demikian,
pertemuan bukan hal utama bagi kami. Yang pasti semua akun facebook saya yang
diblock, saya kasihkan ke dia dan dia yang urus. Kalau akun itu tidak bisa
dihidupkan lagi, dia akan memberi saya akun lain untuk supaya bisa terus
bergerak di dunia maya.
Orang-orang
rekrutan Pandawa seperti saya banyak juga dan kami kenal dengan baik satu sama
lain. Mereka tidak pernah meminta banyak dari saya, mereka hanya meminta waktu
dan kesamaan pandangan dalam hal perpolitikan yang terjadi di Indonesia.
Mungkin kalian heran, kenapa artikel-artikel saya begitu keras meneriaki para
kampret, onta dan kaum bumi datar. Karena memang saya sangat menentang mereka
dan semua pihak yang TIDAK PAHAM, YANG TIDAK BISA MENERIMA BAHWA INDONESIA SAAT
INI SEDANG MENGGELIAT DAN SAYA MENENTANG MEREKA YANG MENOLAK KEPEMIMPINAN
PRESIDEN YANG TERPILIH SECARA KONSTITUSIONAL DENGAN CARA-CARA HITAM.
PANDAWA
berisikan 9 orang. Saya tidak bisa menguraikan siapa-siapa mereka. Yang pasti
apa yang dikatakan Mak Lambe Turah sudah sukup untuk memberikan gambaran pada
pembaca Seword tentang apa, siapa dan bagaimana kelompok anak muda ini membela
negara dan keyakinan mereka TANPA PAMRIH. Dan Saracen adalah musuh bebuyutan
Pandawa.
Pernah
satu hari Saracen menyebarkan isu bahwa mereka adalah kelompok hacker yang
berposisi di Vietnam. Isu ini disebar luaskan hanya untuk membuat kita takut
dan merasa kita sedang berhadapan dengan para hacker tingkat dunia.
Kenyataannya, Saracen tidak lebih dari sekelompok orang-orang pengangguran yang
memiliki pengetahuan tentang informatikan dan berotakan setan. Makanya apapun
yang Saracen viralkan, mereka tidak peduli akan akibat yang ditimbulkan.
Tapi
yang namanya uang haram, seberapapun besarnya harga isu gorengan yang mereka
jual, tidak satupun dari kehidupan pribadi para Anggota Saracen bisa dibilang
kaya raya dan mapan. Para Pandawa juga bukan orang-orang kaya, tapi mereka
semua bekerja seperti halnya orang yang punya usaha untuk menjaga dapur tetap
ngebul. Ada yang berprofesi sebagai pedagang yang berjualan dengan memakai
gerobak seperti tukang bakso atau tukang bubur ayam dengan pengetahuan
informatikan yang lebih dari sekedar lumayan, pengetahuan informatikan yang
sangat bisa diandalkan. Namun ketika para Pandawa ini mulai bicara tentang
nasionalisme dan Jokowi, jangan pernah merendahkan mereka!
Mereka
sanggup meninggalkan pekerjaannya berhari-hari dan tidak peduli anak-istri
tidak mendapatkan uang harian karena mereka memutuskan untuk melakukan
pengawalan pada Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama secara diam-diam. Itu saya
tahu persis, karena saya ikut memantau sepak terjang mereka dan ngobrol di WA
dengan 1 anggota yang saya kenal baik sampai pagi kalau sudah melakukan
kegiatan.
Tidak
pernah sekalipun saya bertanya pada teman saya itu, “Kenapa Pandawa tidak
membuka diri tentang keberadaan kalian? Karena ini akan memberi motivasi kepada
orang-orang seperti saya untuk terus berjuang melawan fitnahan yang
disebarkan!” Dari sikap mereka yang saya pahami, jawabannya singkat, mereka
tidak mau orang berburuk sangka pada mereka. Saya langsung memahaminya karena
saya dan pasti kalianpun melihat transformasi tokoh-tokoh reformasi yang pada
tahun 1998 berteriak menggulingkan rezim Orba, tapi hari ini menjadi oposisi
Jokowi.
Dan
beberapa hari yang lalu, 1 dari anggota Pandawa membelot dan berkubu dengan
lawan. Status-status facebook dia mulai menyerang pemerintahan. Ini menyedihkan
ketika kita menemukan seorang Warga Negara Indonesia yang tiba-tiba menjual
nasionalismenya pada setan.
Kawan,
apa yang dikatakan John F. Kennedy itu benar, “Jangan tanyakan apa yang sudah
negara berikan padamu, tapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan pada
negaramu!”. Negara Indonesia tidak meminta banyak pada rakyatnya kecuali selalu
mendukung dan menjaga kedamaian dengan cara yang benar dan damai. Mendukung
pemerintahan dan pemimpin yang terbukti berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Kita sudah berpengalaman memiliki pemimpin yang mampu mengabaikan
sebagian rakyatnya di Papua dan di daerah perbatasan.
(seword.com)
(seword.com)