Rencana Pembunuhan Ahok Terdeteksi dalam Aplikasi Telegram
Tuesday, 18 July 2017
Edit
JAKARTA, Darirakyat.com -
Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan
membenarkan rencana pembunuhan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama ( Ahok)
menjadi salah satu alasan diblokirnya aplikasi pesan singkatTelegram.
Rencana
pembunuhan terhadap Ahok tersebut dibarengi dengan rencana pengeboman mobil dan
tempat ibadah pada 23 Desember 2015.
"Data
ini kami terima dari Densus (Detasemen Khusus). Jadi untuk detail bagaimana
ancaman itu Densus yang tahu," ujar Semuel ketika dihubungi Kompas.com,
Selasa (18/7/2017).
Selain
alasan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga membeberkan alasan lain
mengapa layanan Telegram diblokir.
Salah
satu alasan lain diblokirnya aplikasi tersebut adalah peristiwa penyerangan
senjata tajam oleh seorang pria terhadap dua anggota polisi di Masjid
Falatehan, Jakarta Selatan pada 30 Juni 2017 lalu.
"Sejak
2015, mereka (teroris) sudah memanfaatkan Telegram sebagai alat komunikasi.
Dari semua aksi yang terungkap, hanya ada dua yang tidak
memakainya," ucap Semuel di Gedung Kemenkominfo, Senin (17/7/2017)
malam.
Pemblokiran dilakukan terhadap 11 alamat DNS yang digunakan untuk
mengakses layanan chat tersebut.
Aplikasi mobile Telegram sendiri masih bisa digunakan hingga sekarang.
Seperti
diketahui, Kemenkominfo telah memblokir aplikasi web Telegram sejak Jumat
(14/7/2017). (kompas.com)