Ahok dan Veronica Terkesan Tulisan Megawati Soal Musuh-Musuhan
Wednesday 19 July 2017
Edit
Darirakyat.com - Veronica Tan
mengatakan sampai hari ini berarti suaminya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),
sudah dua bulan dan 10 hari mendekam di rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua,
Depok, Jawa Barat, atas kasus penodaan agama.
Veronica berterimakasih kepada relawan,
keluarga, dan masyarakat yang tetap konsisten mendukung Ahok, khususnya 51
penulis buku berjudul Ahok di Mata Mereka.
Bagi Veronica, buku tersebut merupakan kado
istimewa buat suaminya. Buku tersebut secara khusus diserahkan ke Ahok pada
hari ulang tahun yang ke 51 pada Kamis (29/6/2017).
"Tapi pada saat ulang tahun tiba-tiba
disuguhi buku, yang surprise banget. Saya dan bapak sama sekali nggak tahu,
ternyata ini kerjaannya Sakti (staf pribadi Ahok) dan Mbak Neneng. Terimakasih
banget," ujar Veronica di acara peluncuran buku di Hotel Pullman, Jalan M.
H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (19/7/2017).
Veronica juga mengapresiasi konten buku
tersebut.
"Tadi Mbak Neneng cerita, 51 yang nulis
sampai diminta-minta (tulisannya) karena kejar waktu. Saya yakin banyak sekali
yang mau nulis buat bapak dan pendukung semua, saya ucapkan apresiasi dan
terima kasih," kata dia.
Veronica mengatakan Ahok sudah membaca
keseluruhan isi buku dan dia senang, terutama tulisan Megawati Soekarnoputri.
"Tulisan Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri)
waktu dibaca mengingatkan kami bahwa kalau istilahnya musuh-musuhan pasti dua
pihak rugi. Jadi siapa sih yang mau rugi? Itu ada di tulisan Bu Mega di dalam
buku," kata Veronica.
"Artinya bersabar, Tuhan yang memiliki
kedaulatan, Tuhan yang mengizinkan semua ini terjadi. Buku itu juga menjadi
sebenarnya menulis tentang bapak, itu juga menjadi penguatan, semangat untuk
terus menjalani kehidupan ini," Veronica menambahkan.
Veronica mengatakan pengalaman Ahok merupakan
pelajaran berharga. Ahok, kata dia, tidak pernah menyerah untuk turut
berkontribusi kepada bangsa dan negara.
"Artinya kalau kita belajar nggak lulus ya
belajar lagi, yang penting kalau sudah tidak ada semangat, semangat hidup pun
nggak ada, tapi selama masih ada semangat itu yakin, kita bukan berjuang kok
untuk seseorang. Tapi kita sama-sama berjuang karena kita sama-sama sayang,
mencintai negeri ini.Jadi bukan berjuang untuk siapa, tapi berjuang untuk
NKRI," kata dia. (suara.com)