Denny Siregar: SEMUA AKAN JOKOWER PADA WAKTUNYA
Monday, 26 June 2017
Edit
Darirakyat.com -- Memang Jokowi itu cerdas dan halus sekali
permainannya. Seperti yang kita bahas kemarin, betapa strategi pecah ombak
Jokowi dalam menerima GNPF MUI ke istana
saat open house membuat kecele banyak orang, termasuk pendukungnya sendiri.
Saya sendiri sulit bertindak seperti dia saat
menerima orang yang selalu membenci saya, apalagi merangkulnya.
Tapi pakde itu sangat bisa..
Dan yang terjadi sesudah open house itu,
ngamuklah "seseorang yang tidak boleh disebut namanya" dan menyuruh
seluruh pimpinan GNPF MUI untuk ke Jogja menemui dirinya di lebaran kedua.
Sudah mulai muncul bibit-bibit ketidak-percayaan diantara mereka dan skalanya
akan membesar ke depannya.
Para unsur pimpinan GNPF MUI pasti akan
menjelaskan bahwa kedatangan mereka ke istana adalah bagian dari strategi
politis untuk negosiasi masalah rekonsiliasi dan kriminalisasi. Tapi siapapun
yang tahu Jokowi pasti akan paham, bahwa Jokowi bukan orang yang bisa di
negosiasi dalam hal apapun juga.
Bahkan Panglima TNI -dalam wawancara dengan
Rosiana Silalahi di Kompas TV- sudah membahasakan betapa keras kepalanya Jokowi
jika ia sudah ada maunya.
Pakde bukan orang yang takut bahaya, tetapi juga
bukan orang yang tanpa perhitungan. Ia adalah seorang tukang kayu, yang
memperhatikan detail setiap produksi meubelnya. Begitu juga yang ia lakukan
dalam setiap langkah politiknya..
Diterimanya pimpinan GNPF MUI ke istana,
sebenarnya jauh lebih berbahaya bagi mereka dibandingkan ketika mereka ditolak.
Kalau ditolak, maka medan perang semakin jelas. Tapi ketika diterima seperti
itu, Jokowi sudah melepas "penghalang" diantara mereka dan masuk
lebih dalam ke jantung pertahanan lawan.
Lihat saja reaksi dari kubu lawan berbeda-beda.
Ada yang mengutuk, ada yang memuji bahkan ada juga yang panik. Semua perkiraan
mereka terhadap langkah strategis Jokowi ke depan berantakan dalam waktu
semalam..
Situasi ke depan ini akan membuat medan
pertarungan di pilpres 2019 nanti semakin rumit.
Barisan haters Jokowi akan terpecah.
Mereka yang tadinya yakin bahwa Jokowi adalah
"musuh ulama" mulai ragu dengan diterimanya ulama versi mereka dengan
tangan terbuka oleh Jokowi. Akan timbul simpati kepada sang maestro dan
menimbulkan perdebatan di internal mereka sendiri.
Sedangkan disisi lain, haters Jokowi akan muncul
rasa tidak simpati kepada para petinggi GNPF MUI dengan men-cap mereka sebagai
penjilat, penghianat, muka dua, orang bayaran dan sebagainya.
Itulah kenapa "seseorang yang tidak boleh
disebut namanya meski sudah tua itu" marah besar. Semua kejadian ini
diluar prediksinya dan ia harus merekonstruksi kembali strategi politiknya.
Dan nanti - bahkan di pendukung Jokowi juga akan
muncul kebingungan meski kecil skalanya. Mereka yang sudah menemukan cara
mendeteksi "dimana ada Islam radikal, maka jangan pilih pemimpin yang
dipilihnya" akan bengong ketika ternyata ada satu dua kelompok radikal
yang mulai merapat ke Jokowi.
Meski dibahasakan bahwa open house itu terbuka
untuk siapa saja, jangan lupa bahwa pertarungan pilpres 2019 sudah dimulai
sejak Pilgub DKI kemarin. Jadi, apapun yang terjadi belakangan ini tidak akan
lepas dari unsur langkah-langkah strategis politik menuju kesana..
Dalam permainan catur, selain kecermatan,
kemampuan memprediksi dan bergerak sesuai langkah lawan termasuk unsur penting
dalam meraih kemenangan. Dan ketika lawan melangkah dengan strategi mereka
mendekati Jokowi, maka Jokowi pun melangkah dengan pola yang tidak terduga..
Saya ketawa ketika ngopi dengan seorang teman
yang bertanya, "Bagaimana prediksi abang dengan langkah-langkah lawan
politik Jokowi sekarang ini ?"
Saya cukup menjawab,
"Semua akan Jokower pada waktunya". Seruput (dennysiregar.com)