Mengejutkan!! Prediksi Gerindra Hanya Capai 500 Triliun, Faktanya Tax Amnesty Melesat Capai 1.927 Triliun



Darirakyat.com - Perolehan program pengampunan pajak atau tax amnesty terus menunjukkan kenaikan yang signifikan di pakan terakhir September ini. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak Kemenkeu) yang dikutip Kompas.com, Senin (26/9/2016) pukul 18.00 WIB, harta yang dilaporkan kepada negara mencapai Rp 1.927 triliun.

Deklarasi harta di dalam negeri masih dominan mencapai Rp 1.308 triliun dan deklarasi harta luar negeri Rp 520 triliun. Adapun harta yang ditarik ke dalam negeri mencapai Rp 98,5 triliun dengan total uang tebusan yang masuk ke kas negara mencapai Rp 45 triliun atau 27,27% dari target Rp165 triliun.

Padahal sebelumnya, Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono, mengukur penerimaan pajak lewat tax amnesty tidak akan mencapai target sangat mudah dan mustahil.

Penerimaan negara dalam APBN Perubahan 2016 pemerintah menargetkan sebesar Rp1.539,17 triliun, sekitar Rp165 triliun di antaranya ditargetkan berasal dari uang tebusan amnesti pajak. "Jadi, sangat tidak mungkin target tax amnesty akan tercapai pada tahun lalu yang akan dilakukan oleh Menteri Keuangan adalah mengoptimalkan penerimaan dari wajib pajak yang punya usaha beromzet di bawah Rp5 miliar," kata Arief kepada wartawan, Senin (12/9/2016).

Menurut Arief, Jika program tax amnesty yang tinggal empat bulan lagi di term pertama hanya akan menghasilkan Rp10 triliun sampai Rp 16,5 triliun saja, sudah dipastikan defisit anggaran akan semakin melebar hingga melebihi pagu yang ditetapkan UU APBN.

Itu artinya, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mengalami kegagalan dalam pengelolaan keuangan negara dan tentu ada konsekuensinya dan bisa dilengserkan.

Faktanya, prediksi Waketum Gerindra yang memprediksi uang tebusan dari tax amnesty pada term pertama hanya sekitar 10 trilyun sampai 16,5 trilyun atau dana terkumpul Rp 500 Triliun, meleset jauh karena tax amnesty melesat jauh capai Rp 1.927 triliun dengan uang tebusan 45 Trilyun. Sumber : Berita Teratas

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel