Tidak Mau Tinggal Diam, Pihak Istana Akhirnya Respon Tegas Ocehan Ngawur Natalius Pigai



Darirakyat.com - Mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengkritik pembangunan di Papua era pemerintahan Presiden Jokowi ini. Disebutnya, cuma dua dari 39 janji Jokowi yang terealisasi. Pihak pemerintah menepis kritikan Pigai.

"Kalau dilihat secara keseluruhan, Papua melambung perkembangannya," kata Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Sumarsono, kepada detikcom, Jumat (20/4/2018)



Sumarsono yang juga penanggung jawab pembinaan masalah Papua ini menyatakan kemajuan perkembangan di Papua tak hanya pada aspek infrastruktur saja. Kemajuan di Papua dinyatakannya naik drastis dalam banyak aspek.

"Tidak hanya infrastruktur, namun IPM (Indeks Pembangunan Manusia) juga naik, pengangguran berkurang, (pada aspek) mahasiswa, pendidikan. Drastis. Sekarang coba lihat, mana yang kurang sekarang?" ujar Sumarsono.



Soal Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan kasus gizi buruk di Asmat, menurut Sumarsono itu terjadi karena pola kehidupan masa lalu yang diterapkan di masa sekarang. Pemerintah tidak tinggal diam ketika mengetahui kasus itu. 

"Yang penting solusi. Asmat terjadi masalah, seberapa cepat pemerintah menangani? Action-nya, pemerintah turun tangan," kata Sumarsono.



Dia mengimbau agar Pigai dan semua pihak melancarkan kritikan berdasarkan data yang pasti, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak salah. Penilaian soal pembangunan di Papua juga perlu didahului dengan sorotan dari berbagai sudut pandang. 

"Jadi menilai Papua itu harus komprehensif," ujarnya.



Bila ada hal-hal yang kurang berkembang di Papua, Sumarsono menilai itu bukanlah hal yang aneh. Soalnya, pembangunan yang gencar baru dimulai pada era Jokowi. Pembangunan juga diterapkan di daerah-daerah pinggiran Indonesia lain, sebagaimana amanat Nawacita, membangun dari pinggiran.

"Kalau kurang wajar lah, karena Papua lama tertinggal. Baru zaman Pak Jokowi digenjot dengan Nawacita. Pembangunan Papua baru dimulai. Jokowi seorang Presiden yang sudah tujuh kali ke Papua, luar biasa, mana pernah ada sebelumnya?" tutur Sumarsono.



Sebelumnya, Natalius Pigai menilai hanya 2 dari 39 janji Jokowi yang terealisasi di Papua. Kebanyakan janji Jokowi tidak terealisasi. 

"Papua saja, ini saya pakar Papua, 39 janji. Di Papua, 2 yang direalisasi. Yaitu jalan Wamena-Wamena-Duga, ruas jalan baru. kemudian sebuah pasar kecil pasar mamak mamak. Cuma dua itu," ujar Pigai, di Kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. 

Selain itu, Pigai menyebut rasio kematian ibu dan anak cukup tinggi di Papua. Program pengurangan kemiskinan dan jaminan kepastian hidup juga tak menunjukkan hasil yang menggembirakan. Puluhan orang mati di Asmat dan Dogiyai. 

"Di tempat lain juga mengalami hal yang sama karena ini jaminan kepastian hidup yang tinggi, tidak begitu mampu ditepati oleh Presiden," kata Pigai. 




Sumber: detik.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel