Pihak Penyelenggara #2019gantipresiden Buka Mulut Terkait Aksi Persekusi Yang Dilakukan Anggotanya Terhadap Ibu Susi Ferawati, Ternyata…



Darirakyat.com, Jakarta - Penyelenggaran acara jalan sehat komunitas #2019GantiPresiden menduga ada pihak yang memanfaatkan kegiatan tersebut sehingga terjadi intimidasi pada warga berkaus #DiaSibukKerja.


Jika memang intimidasi dilakukan oleh peserta, penyelenggara menilai hal itu tak lepas dari semangat yang berlebihan.

Acara jalan sehat komunitas #2019GantiPresiden di Bundaran Hotel Indonesia adalah Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ). Panglima GPJ Ade Selon mengatakan selama ini saat ada kegiatan tidak pernah ada insiden intimidasi seperti itu.


"Itu massa cair, ada pihak-pihak yang memanfaatkan itu semua. Kami selalu turun (ke acara) tertib, tidak pernah ada yang namanya gesekan apa pun dengan siapa pun karena kami menjaga akhlakul karimah. Jadi kemungkinan ada oknum yang ingin merusak," kata dia.

Apalagi, kata Ade, GPJ sebenarnya sudah membatalkan acara tersebut beberapa hari sebelumnya.

Ade mengklaim, pembatalan dilakukan karena Kamis lalu ia diminta kepolisian membatalkan acara jalan sehat komunitas #2019GantiPresiden di Bundara HI. Acara diminta untuk dibatalkan lantaran bersamaan dengan acara yang digelar #DiaSibukKerja.

Dua komunitas ini punya kepentingan berbeda. Jika kelompok #2019GantiPresiden berharap Presiden Joko Widodo tak terpilih lagi, komunitas #DiaSibukKerja berharap sebaliknya.

Ade kemudian menurutin permintaan polisi itu dan menyebar imbauan perihal pembatalan acara.

"Tapi kalau ada yang mau datang ya silakan, kan tidak memungkiri kalau temen-temen ada yang mau datang ke car free day (CFD), karena itu hari Minggu, hari keluarga. Itu hak masyarakat," kata Ade saat dihubungi CNN Indonesia.

Jika memang akhirnya ada intimidasi dari peserta seperti yang videonya tersebar di media sosial, Ade menduga itu karena peserta yang terlalu bersemangat.

"Mungkin mereka hanya mengajak, cuma terlalu bersemangat," kata Ade.

Ke depan, Ade mengaku akan menjadikan peristiwa ini sebagai bahan eveluasi. Kepada anggota GPJ dan masyarakat yang setuju dengan #2019GantiPresiden, Ade mengimbau, agar tertib jika mengadakan acara. Selain itu juga menghormati orang lain.

"Kalau ada provokasi, tangkap orangnya, bawa ke pihak yang berwajib," pungkas Ade.
Komunitas #2019GantiPresiden menggelar acara dalam Car Free Day di Jakarta, Minggu (29/4/18).

Sebelumnya, aku youtube Jakartanicus mengunggah video tindakan intimidatif yang dilakukan sekelompok orang mengenakan atribut #2019GantiPresiden terhadap beberapa orang yang menggunakan kaos #DiaSibukKerja. Tindakan itu dilakukan di sela acara CFD.

Dalam video terlihat sejumlah orang melambai-lambaikan sejumlah uang kepada pria berkaos #DiaSibukKerja. Namun pria itu menjawab bahwa dirinya tidak dibayar.

"Enggak dibayar," ujarnya dengan raut wajah ketakutan karena dikerumuni banyak orang.

Selain pria itu juga ada warga lain yang mengenakan kaos #Diasibukkerja tampak menangis saat mendapat intimidasi.

Dalam video terlihat perempuan tersebut membawa seorang anak. Ia bahkan harus dipisahkan dan diselamatkan oleh warga lain yang mengenakan #2019GantiPresiden.

Polisi menyebut, saat kejadian memang ada dua acara. Di Bundaran HI ada kelompok beratribut #2019GantiPresiden.

Sementara kelompok #DiaSibukKerja menggelar acara jalan santai dari Perempatan Sarinah ke Bundaran HI dan putar balik kembali ke Sarinah.

Polisi menduga, warga yang diintimidasi terpisah dari kelompok besarnya.

Dalam kegiatan ini, polisi menerjunkan sekitar 200 personel untuk pengamanan.

sumber: cnnindonesia.com


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel