Gencarkan Kampanye #2019GantiPresiden Tapi Pas Kena Skak Pertanyaan Jokower, Politisi PKS Ini Tak Berkutik



Darirakyat.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera masif mempopulerkan gerakan #2019GantiPresiden.


Banyak yang mempertanyakan apakah gerakan itu benar-benar bisa jadi kenyataan.

Di Twitter Mardani, seperti dilihat pada Sabtu (7/4/2018), seseorang mempertanyakan kesanggupan dirinya mengganti presiden dengan gerakan #2019GantiPresiden.


Dia lalu menyindir kalau PKS sampai saat ini tak bisa mengganti Fahri Hamzah yang telah mereka pecat sebagai kader.

"Soksokan si mardani mau ganti presiden, ganti fahri hamzah aja gak bisa," cuit pengguna Twitter dengan akun @AdiSury23337702.

Mardani merespons sindiran itu. Bagi Mardani, gerakan #2019GantiPresiden sangat jauh kaitannya dengan upaya PKS melengserkan Fahri Hamzah.

Meski Fahri telah dipecat PKS, namun Fahri menang gugatan di tingkat banding.

Fahri pun hingga hari ini masih nyaman duduk sebagai wakil ketua DPR jatah Fraksi PKS.

"Yg satu gerakan ulama dan rakyat, yg satu proses hukum sedang berjalan, harus kita hormati proses ini. Jadi tau bedanya kan?" jawab Mardani.

Jokowi Sindir #2019GantiPresiden, Ketua PKS Senang

Presiden Joko Widodo menyindir gerakan #2019GantiPresiden yang ingin menggantinya lewat Pilpres 2019. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, yang merupakan bagian dari gerakan itu, memuji sindiran Jokowi. Mengapa?

"Keren Pak Jokowi sudah kasih komen. Tanda gerakan ini jadi 'sesuatu'," ujar Mardani kepada wartawan, Sabtu (7/4/2018).

Mardani lalu membandingkan gerakan #2019GantiPresiden dengan salam dua jari saat Pilpres 2014. Mardani menebak gerakan ini akan sesukses salam dua jari.

"Dulu saat pilpres juga dimulai dengan kaus dan salam dua jari. Kalau masyarakat merasa ada yang kurang dari pemerintah," ujar Mardani.

"Gerakan #2019GantiPresiden akan jadi bola salju," tebak Wakil Ketua Komisi II DPR itu.

Sindiran untuk #2019GantiPresiden itu dilontarkan Jokowi saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, siang tadi. Jokowi mengatakan yang berhak mengganti presiden adalah rakyat. Tentu semua itu juga atas kehendak Allah SWT.

"Kalau rakyat berkehendak bisa, kalau rakyat nggak mau bisa. Yang kedua, ada kehendak dari Allah SWT," katanya, yang disambut tepuk tangan relawan.

"Masak pakai kaus itu bisa ganti presiden? Nggak bisa," tambahnya.

sumber: detik.com


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel