Ahok-Djarot Dibanjiri Karangan Bunga, Habib Novel Tertawa dan Bilang Begini…

Darirakyat.com, JAKARTA - Tokoh Front Pembela Islam (FPI) Habib Novel Chaidir Bamukmin tertawa menanggapi fenomena karangan bunga yang kembali terjadi di Balai Kota Jakarta. Ia juga menyebut semua itu hanyalah pencitraan.

"Heeee ini mah biasa sebagai pencitraan," kata Habib Novel kepada Netralnews.com, Selasa (10/10/2017).

Hal yang sama ia ucapkan ketika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat kebanjiran karangan bunga, saat mereka kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI pada April 2017 lalu.

Saat itu, Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) ini juga tertawa, karena menurutnya ribuan karangan bunga itu cuma rekayasa, lantaran didatangkan sendiri oleh tim sukses Ahok-Djarot.

"Itu rekayasa semua, kelihatan. Jadi kita melihat itu jadi bahan tertawaan rame-rame. Dia yang kirim sendiri, dia yang beli sendiri, dia yang pakai kata-kata sendiri, dia bilang sendiri, kalau gila jangan sampai segitu-gitu amat tuh orang," ujar Habib Novel.

Sebelumnya diberitakan, jelang berakhirnya kepemimpinan Gubernur Djarot, karangan bunga pun mulai membanjiri Balai Kota Jakarta pada Senin (9/10/2017) pagi. Karangan bunga ini dikirim warga sebagai ucapan terima kasih atas kinerja Ahok-Djarot dalam membangun ibukota.

Menanggapi fenomena karangan bunga ini, Djarot menyampaikan ucapan terima kasihnya karena telah mendapat dukungan dari warga selama memimpin ibukota.

"Terimakasih atas segala bentuk apresiasinya, saya terima kasih selama ini dapat support betul dapat dari mereka. Saya lihat bagus juga," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (9/10/2017).
"Apapun bentuk apresiasi kita wajib terima kasih. Tentu saja dalam masa pemerintahan kami Pak Jokowi, Pak Ahok dan saya, masih banyak kekurangan, tentu saja kekurangan harus diperbaiki di masa yang akan datang," tandasnya.

Sejak pagi hingga sore kemarin, sudah puluhan karangan bunga yang masuk, dan diletakan di sisi kanan pendopo Balai Kota. Diperkirakan, karangan bunga ini akan terus berdatangan, sebelum Djarot purnatugas pada 15 Oktober 2017 mendatang. (netralnews.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel