"Weleh!! Demokrat Bandingkan Kepemimpinan SBY dan Jokowi soal Sikap terhadap Kasus Rohingya"


Darirakyat.com, Jakarta -- Ketua Divisi Pengembangan Kemitraan Masyarakat DPP Partai Demokrat, Dede Yusuf meminta pemerintah berperan aktif mengatasi konflik kemanusiaan di Rohingya. Dede menyebut Indonesia sebagai Big Brother di kawasan bisa mengajak serta ASEAN untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Myanmar.

"Prinsipnya Indonesia itu di ASEAN disebutnya The Big Brothers. Artinya tertua dalam konteks ini. Saat Pak SBY (masih presiden), Indonesia saat di ASEAN selalu diajak berunding. Kita tahu waktu Singapura, Malaysia, Indonesia punya waktu untuk lobi-lobi," kata Dede usai resepsi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (3/9/2017) malam.

Menurutnya, sebagai negara yang memiliki andil dalam ASEAN, diperlukan peminpin yang mampu menyatukan pikiran. Diharapkan Indonesia dapat mengundang negara lain di ASEAN untuk mendesak Myanmar tidak melakukan kekerasan terhadap etnis Rohingya dalam mengatasi konfliknya.


"Ketika terjadi pembantaian kita harus menjadi leading brother. Kita ajak Malaysia, Thailand, Brunei untuk duduk bersama. Lalu lakukan semacam pendekatan kepada Myanmar. Karena bagaimana pun juga Indonesia ini tidak akan menjadi G20 kalau di ASEAN sendiri tidak memiliki posisi tawar," kata anggota Fraksi Demokrat di DPR itu.

Sejauh ini dilaporkan sekitar 58.600 warga Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh, demi menghindari konflik yang kembali pecah di Rakhine, sejak pekan lalu. Konflik itu dipicu bentrokan militer Myanmar dengan militan lokal yang bernama Pasukan Penyelamat Arakan Rohingya (ARSA).

Militer Myanmar menyebut ARSA mendalangi rentetan serangan terkoordinasi terhadap sejumlah pos keamanan di Rakhine. Militer Myanmar dalam pernyataannya juga menyebut, militan ARSA mendalangi sedikitnya 52 gelombang serangan terhadap pihaknya, dalam sepekan terakhir.

Dalam pertempuran sengit di Rakhine yang berlangsung selama 8 hari terakhir, militer Myanmar menyebut 370 teroris tewas dan 9 orang lainnya ditangkap hidup-hidup. Sementara itu, 15 personel militer Myanmar dan 14 warga sipil tewas dalam pertempuran itu. (tersihir.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel