Sadis Pengakuan Mantan Simpatisan ISIS, Ternyata Wanita Diperlakukan Seperti Pabrik Anak
Friday 15 September 2017
Edit
Darirakyat.com - Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)
masih menjadi ancaman dunia. Baru saja 18 WNI telah dipulangkan lantaran sadar
bahwa tempat tersebut adalah sebuah lingkaran kebohongan.
Dalam tayangan Rosi
bertajuk "Pengakuan Anggota ISIS" yang tayang di Kompas TV, terkuak
banyak fakta yang disampaikan para mantan simpatisan ISIS.
Dalam tayangan
tersebut, terdapat tiga narasumber yang hadir di antaranya Nurshadrina,
Lasmiati, dan M Raihan. Mereka bertiga ini adalah WNI yang bisa kabur dari
Suriah dan bisa kembali ke Indonesia.
Ketiganya adalah
keluarga yang berangkat ke Suriah pada tahun 2015.
Dalam talkshow
tersebut, Nur membeberkan fakta-fakta mencengangkan yang ia alami selama di
Suriah.
Berikut rangkum
pengakuan Nur, Lasmiati, dan juga anaknya Raihan selama tinggal di bawah
naungan ISIS.
1. ISIS berikan janji
kesejahteraan hidup, pendidikan gratis, lapangan pekerjaan dan gaji yang
tinggi.
"Propaganda
mereka itu bagus, indah, mereka mengklaim itu seperti zaman nabi dan
sahabat," ungkap Nur.
"Saya termakan
dengan berita mereka, janji masuk surga, jadi kalau ke sana dunia dapat akhirat
juga, yaudah saya ajak keluarga semua."
2. Setiap perempuan
dipaksa untuk menikah
Selama Nur berada di
Suriah, kenyataan yang ia lihat berbeda dengan iming-iming dari internet. Di
sana, setiap perempuan yang sudah datang bulan dipaksa untuk segera menikah.
"Pengalaman saya
di asrama wanita, fighter ISIS meminta istri pada pimpinan asrama, pimpinan
asrama punya list, jadi mereka datang kasih lamaran, dan sore minta jawaban
harus kawin," ujar Nur.
Bahkan banyak lelaki
ISIS yang telah memiliki istri ingin terus menikah.
"Dia baru menikah
minggu ini, seminggu lagi dia akan menikah istri ke tiga, mereka memperlakukan
perempuan sebagai pabrik anak."
3. Para lelaki ditahan
karena menolak ikut untuk berperang
Para lelaki di sana
dipaksa untuk berperang. Bila mereka menolak, mereka akan di tahan.
" Kita di paksa
jadi tentara. ya karena kami ngotot nggak mau. lalu ditahan di penjara, lebih
ke paksaan psikis, mungkin mereka lelah memaksa akhirnya dilepaskan."
4. Di asrama banyak
kotoran, perempuan saling pukul dan berteriak
"Pertama kita
sampai kita shock, lingkungannya kotor banget, perempuan di sana suka berantem,
suka lempar pisau, ada yang nyuri, jauh banget dari islam."
"Kehidupan di
pasar atau perumahan, cara mereka ngasih tahu, perempuannya pukul-pukulan,
kacau balau."
5. Saat sampai paspor
langsung disita beserta KTP dan handphone
Perjalanan mereka
awalnya terbang ke turki, dan dijemput oleh ISIS.
"Awalnya terbang
ke turki, dari turki diarahkan ke perbatasan langsung masuk suriah dan dijemput
orang isis. lalu dipisah antara laki-laki dan perempuan."
"Paspor kami
ditahan sama KTP dan handphone."
Mereka bertiga adalah
WNI yang telah kembali ke Indonesia setelah hampir tiga tahun berada di daerah
naungan ISIS.
Setelah berusaha agar
bisa terbebas mereka akhirnya bisa kembali ke tanah air dengan selamat. (medan.tribunnews.com)