Sadis Pengakuan Mantan Simpatisan ISIS, Ternyata Wanita Diperlakukan Seperti Pabrik Anak


Darirakyat.com - Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masih menjadi ancaman dunia. Baru saja 18 WNI telah dipulangkan lantaran sadar bahwa tempat tersebut adalah sebuah lingkaran kebohongan.

Dalam tayangan Rosi bertajuk "Pengakuan Anggota ISIS" yang tayang di Kompas TV, terkuak banyak fakta yang disampaikan para mantan simpatisan ISIS.

Dalam tayangan tersebut, terdapat tiga narasumber yang hadir di antaranya Nurshadrina, Lasmiati, dan M Raihan. Mereka bertiga ini adalah WNI yang bisa kabur dari Suriah dan bisa kembali ke Indonesia.

Ketiganya adalah keluarga yang berangkat ke Suriah pada tahun 2015.

Dalam talkshow tersebut, Nur membeberkan fakta-fakta mencengangkan yang ia alami selama di Suriah.

Berikut rangkum pengakuan Nur, Lasmiati, dan juga anaknya Raihan selama tinggal di bawah naungan ISIS.

1. ISIS berikan janji kesejahteraan hidup, pendidikan gratis, lapangan pekerjaan dan gaji yang tinggi.

"Propaganda mereka itu bagus, indah, mereka mengklaim itu seperti zaman nabi dan sahabat," ungkap Nur.

"Saya termakan dengan berita mereka, janji masuk surga, jadi kalau ke sana dunia dapat akhirat juga, yaudah saya ajak keluarga semua."

2. Setiap perempuan dipaksa untuk menikah

Selama Nur berada di Suriah, kenyataan yang ia lihat berbeda dengan iming-iming dari internet. Di sana, setiap perempuan yang sudah datang bulan dipaksa untuk segera menikah.

"Pengalaman saya di asrama wanita, fighter ISIS meminta istri pada pimpinan asrama, pimpinan asrama punya list, jadi mereka datang kasih lamaran, dan sore minta jawaban harus kawin," ujar Nur.

Bahkan banyak lelaki ISIS yang telah memiliki istri ingin terus menikah.

"Dia baru menikah minggu ini, seminggu lagi dia akan menikah istri ke tiga, mereka memperlakukan perempuan sebagai pabrik anak."

3. Para lelaki ditahan karena menolak ikut untuk berperang

Para lelaki di sana dipaksa untuk berperang. Bila mereka menolak, mereka akan di tahan.
" Kita di paksa jadi tentara. ya karena kami ngotot nggak mau. lalu ditahan di penjara, lebih ke paksaan psikis, mungkin mereka lelah memaksa akhirnya dilepaskan."

4. Di asrama banyak kotoran, perempuan saling pukul dan berteriak

"Pertama kita sampai kita shock, lingkungannya kotor banget, perempuan di sana suka berantem, suka lempar pisau, ada yang nyuri, jauh banget dari islam."

"Kehidupan di pasar atau perumahan, cara mereka ngasih tahu, perempuannya pukul-pukulan, kacau balau."

5. Saat sampai paspor langsung disita beserta KTP dan handphone

Perjalanan mereka awalnya terbang ke turki, dan dijemput oleh ISIS.

"Awalnya terbang ke turki, dari turki diarahkan ke perbatasan langsung masuk suriah dan dijemput orang isis. lalu dipisah antara laki-laki dan perempuan."

"Paspor kami ditahan sama KTP dan handphone."

Mereka bertiga adalah WNI yang telah kembali ke Indonesia setelah hampir tiga tahun berada di daerah naungan ISIS.


Setelah berusaha agar bisa terbebas mereka akhirnya bisa kembali ke tanah air dengan selamat. (medan.tribunnews.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel