Eggy Sudjana Mendadak Terbang ke Arab Saudi, Ternyata Ini Alasannya... Simak Selengkapnya


Darirakyat.com, JAKARTA - Sebelumnya, advokat Eggy Sudjana ngotot mengaku tak terlibat dalam jaringan pabrik pembuat isu SARA dan ujaran kebencian Saracen, tapi Minggu (27/8/2017) malam, mendadak terbang ke Arab Saudi.

Keberangkatan Eggy ini diungkapkan kuasa hukum Eggi Sudjana, Razman Arif Nasution kepada wartawan di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2017).

Razman mengungkapkan bahwa kliennya saat ini sedang berada di Mekkah untuk menunaikan ibadah Haji.

"Dia telah menunjuk saya sebagai ketua tim hukum beliau dan beliau saat ini sedang berangkat tadi malam ke Makkatul Mukarromah (Mekkah) untuk mengikuti ibadah haji," ujar Razman. 

Menurut Razman, hal tersebut yang membuat dirinya dikuasakan oleh Eggi Sudjana dalam pelaporan di Bareskrim, hari ini, Senin (28/8/2017).

Razman mengatakan bahwa kliennya telah merencanakan untuk melaksanakan ibadah haji sejak jauh hari.

Sehingga Razman memastikan bahwa Eggi akan kooperatif jika dipanggil dalam kasus Saracen.

Eggi, menurut Razman telah berada di Mekkah sejak tadi malam.

Razman bahkan mencontohkan bahwa kliennya tidak seperti pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, yang tidak pulang meski tersangkut beberapa kasus di Tanah Air.

"Pasti saya yang jamin dia pulang, dia bukan Habib Rizieq yang misalnya gak pulang lagi," tegas Razman.

Namun Razman mengatakan bahwa Rizieq Shihab tidak pulang ke Indonesia karena merasa didiskriminasi.

"Habib Rizieq tidak pulang lagi karena dia melihat diskriminatif itu tadi diskriminatif. Tapi saya percaya Polri pasti tidak diskriminatif," ungkap Razman.

Razman mengatakan bahwa Eggi telah memberikan klarifikasi terkait penyebutan namanya sebagai Dewan Pembina Saracen.

"Tetapi sepertinya melihat kondisi objektif mau tidak mau pak Eggi mengambil langkah hukum," jelas Razman.

Mantan pengacara Sri Bintang Pamungkas ini menyebut bahwa kliennya melaporkan sejumlah nama diantaranya pimpinan Saracen Jasriadi, Ketua Bidang Hukum Seknas Jokowi Dedy Mawardi, Sunny Tanuwidjaja, dan Ulin Yusron.

Pelaporan terhadap Jasriadi dikarenakan dirinya memasukkan nama Eggi dalam struktur Saracen.

Sementara Dedy Mawardi dilaporkan karena diduga menyebut Eggi wajib diperiksa oleh polisi karena terkait dengan kasus Saracen.

Nama Sunny Tanuwidjaja dilaporkan karena dirinya menurut Eggi membiayai laman Seword.com.

Laman tersebut membuat berita "Penjarakan Eggi Pembina Saracen yang Hina Ahok".
Terakhir adalah aktivis media sosial, Ulin Yusron.

Dia dilaporkan karena memposting gambar Prabowo Subianto dengan kumis pimpinan Nazi Jerman, Hitler.

Dalam daftar yang beredar,  Eggi Sudjana duduk menjadi Dewan Penasihat Saracen.

Nama Eggi masuk dalam daftar kepengurusan yang disusun Jasriadi, ketua organisasi tersebut.

Polisi telah menangkap tiga orang dan ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka adalah Jasriadi (32) yang berperan sebagai ketua, Muhammad Faizal Tanong (43) sebagai koordinator bidang media dan informasi, serta Sri Rahayu Ningsih (32) sebagai koordinator grup wilayah. Eggi membantah dirinya terkait kelompok Saracen.

Berikut tiga pernyataan Eggi Sudjana terkait Saracen.

1. Merasa jadi target polisi

Advokat Eggy Sudjana menduga dirinya menjadi target jika kepolisian ngotot ingin memeriksa dirinya terkait kasus kelompok penyebaran berita hoax, Saracen.

Menurut Eggy, kasus tersebut sebenarnya telah benderang karena sudah memasuki tahap penyidikan dan tidak ada satu bukti mengarah keterlibatan dirinya.

"Kalau tetap saya diperiksa, sudah terang benderang saya tidak terlibat, berarti saya jadi target. Ini namanya kriminalisasi. Tidak kriminal dibuat kriminal. Berarti ajak perang," kata Eggi saat diskusi bertajuk 'Saracen dan Wajah Media Sosial Kita' di Cikini, Jakarta, Sabtu (26/8/2017) seperti dilansir dari Tribunnews.com.

2. Menolak Diperiksa polisi

Menurut Eggi, seharusnya penyidik menjadikan keterangan JAS di media massa itu sebagai bahan pertimbangan hukum untuk tidak memeriksa dirinya.

Masih menurut Eggi, namanya baru direncanakan masuk dalam struktur dewan pengawas dan hal itu belum dikomunikasikan kepadanya.

"Hasil penyelidikan sudah benar saya ada di situ. Saya sudah terindikasi melakukan tindak pidana baru pantas panggil kita. Tapi ini saya tahu menahu juga tidak, tersangka juga tidak mengenal saya. Kok mau dipanggil lagi? Enggak ada ilmu hukum seperti itu," tukas Eggi.

3. Sebut Saracen AntiIslam

Mantan pengacara Habib Rizieq ini menjelaskan bahwa istilahSaracen digunakan untuk sebuah istilah memerangi kaum muslim pada masa perang salib di timur tengah.

Eggi mengatakan dari segi penamaan kelompok tersebut sudah jelas mengatakan adalah antiislam.

Sementara Eggi menegaskan adalah pembela Islam.

Dalam diskusi bertajuk 'Saracen dan Wajah Medsos Kita', Eggi menguraikan mengenai makna Saracen.

Saracen adalah istilah yang digunakan pada ratusan tahun lalu saat Perang Salib.

"Maka diambillah istilah Saracen untuk menamai orang-orang Islam yang musti dikerjain. Jadi logika sehatnya dari segi nama saja enggak mungkin saya masuk di situ untuk dilabeli Saracen yang sebenarnya menghina diri kita sebagai muslim," kata Eggi di Cikini, Jakarta, Sabtu (26/8/2017).

Namun merujuk pada Wikipedia, Saracen sebenarnya sebutan orang-orang Eropa untuk muslim.

Saat Perang Salib, Saracen biasanya digunakan untuk menyebut Muslim Arab karena saat itu, penyebutan Muslim dan Islam untuk orang-orang Islam belum populer seperti sekarang. (medan.tribunnews.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel