Ada SARACEN Pasti Ada PANDAWA, Pendekar Dunia Maya Indonesia Musuh Besar Saracen!


Darirakyat.com -- Ada yang tahu atau pernah mendengar kelompok PANDAWA di dunia maya? Tapi saya yakin, banyak dari pembaca Seword yang pernah mendengar nama Lambe Turah, atau yang biasa disebut Mak Lambe Turah. Ya, hari ini, dengan kekagetan yang cukup tinggi saya mendapat pesan dari 1 anggota Pandawa bahwa Mak Lambe Turah membongkar keberadaan mereka dengan menuliskan status facebooknya. Dan dia mengirimkan link status facebook si Mak Lambe Turah pada saya.
Saya mengenal secara pribadi dan mengenal baik beberapa anggota Pandawa yang selalu saya sebut “Projohok”. Sosok orang yang saya sebut “Projo” ini bagi banyak orang memang sangat misterius. Saya sendiri baru bertemu 1 kali, waktu dulu menghadiri kampanye Ahok di Pilkada di JIEXPO. Namun walaupun demikian, pertemuan bukan hal utama bagi kami. Yang pasti semua akun facebook saya yang diblock, saya kasihkan ke dia dan dia yang urus. Kalau akun itu tidak bisa dihidupkan lagi, dia akan memberi saya akun lain untuk supaya bisa terus bergerak di dunia maya.
Orang-orang rekrutan Pandawa seperti saya banyak juga dan kami kenal dengan baik satu sama lain. Mereka tidak pernah meminta banyak dari saya, mereka hanya meminta waktu dan kesamaan pandangan dalam hal perpolitikan yang terjadi di Indonesia. Mungkin kalian heran, kenapa artikel-artikel saya begitu keras meneriaki para kampret, onta dan kaum bumi datar. Karena memang saya sangat menentang mereka dan semua pihak yang TIDAK PAHAM, YANG TIDAK BISA MENERIMA BAHWA INDONESIA SAAT INI SEDANG MENGGELIAT DAN SAYA MENENTANG MEREKA YANG MENOLAK KEPEMIMPINAN PRESIDEN YANG TERPILIH SECARA KONSTITUSIONAL DENGAN CARA-CARA HITAM.
PANDAWA berisikan 9 orang. Saya tidak bisa menguraikan siapa-siapa mereka. Yang pasti apa yang dikatakan Mak Lambe Turah sudah sukup untuk memberikan gambaran pada pembaca Seword tentang apa, siapa dan bagaimana kelompok anak muda ini membela negara dan keyakinan mereka TANPA PAMRIH. Dan Saracen adalah musuh bebuyutan Pandawa.
Pernah satu hari Saracen menyebarkan isu bahwa mereka adalah kelompok hacker yang berposisi di Vietnam. Isu ini disebar luaskan hanya untuk membuat kita takut dan merasa kita sedang berhadapan dengan para hacker tingkat dunia. Kenyataannya, Saracen tidak lebih dari sekelompok orang-orang pengangguran yang memiliki pengetahuan tentang informatikan dan berotakan setan. Makanya apapun yang Saracen viralkan, mereka tidak peduli akan akibat yang ditimbulkan.
Tapi yang namanya uang haram, seberapapun besarnya harga isu gorengan yang mereka jual, tidak satupun dari kehidupan pribadi para Anggota Saracen bisa dibilang kaya raya dan mapan. Para Pandawa juga bukan orang-orang kaya, tapi mereka semua bekerja seperti halnya orang yang punya usaha untuk menjaga dapur tetap ngebul. Ada yang berprofesi sebagai pedagang yang berjualan dengan memakai gerobak seperti tukang bakso atau tukang bubur ayam dengan pengetahuan informatikan yang lebih dari sekedar lumayan, pengetahuan informatikan yang sangat bisa diandalkan. Namun ketika para Pandawa ini mulai bicara tentang nasionalisme dan Jokowi, jangan pernah merendahkan mereka!
Mereka sanggup meninggalkan pekerjaannya berhari-hari dan tidak peduli anak-istri tidak mendapatkan uang harian karena mereka memutuskan untuk melakukan pengawalan pada Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama secara diam-diam. Itu saya tahu persis, karena saya ikut memantau sepak terjang mereka dan ngobrol di WA dengan 1 anggota yang saya kenal baik sampai pagi kalau sudah melakukan kegiatan.

Tidak pernah sekalipun saya bertanya pada teman saya itu, “Kenapa Pandawa tidak membuka diri tentang keberadaan kalian? Karena ini akan memberi motivasi kepada orang-orang seperti saya untuk terus berjuang melawan fitnahan yang disebarkan!” Dari sikap mereka yang saya pahami, jawabannya singkat, mereka tidak mau orang berburuk sangka pada mereka. Saya langsung memahaminya karena saya dan pasti kalianpun melihat transformasi tokoh-tokoh reformasi yang pada tahun 1998 berteriak menggulingkan rezim Orba, tapi hari ini menjadi oposisi Jokowi.

Dan beberapa hari yang lalu, 1 dari anggota Pandawa membelot dan berkubu dengan lawan. Status-status facebook dia mulai menyerang pemerintahan. Ini menyedihkan ketika kita menemukan seorang Warga Negara Indonesia yang tiba-tiba menjual nasionalismenya pada setan.
Kawan, apa yang dikatakan John F. Kennedy itu benar, “Jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan padamu, tapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan pada negaramu!”. Negara Indonesia tidak meminta banyak pada rakyatnya kecuali selalu mendukung dan menjaga kedamaian dengan cara yang benar dan damai. Mendukung pemerintahan dan pemimpin yang terbukti berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita sudah berpengalaman memiliki pemimpin yang mampu mengabaikan sebagian rakyatnya di Papua dan di daerah perbatasan.
(seword.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel