Viral! Video Detik-detik Polisi Israel Tendang Jamaah yang Sedang Salat

Darirakyat.com - Bentrokan terjadi antara polisi Israel dengan warga Muslim Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa, Jerussalem, Jumat (21/7/2017).

Akibatnya, sebanyak tiga tewas dan ratusan lainnya luka.

Bentrokan dipicu atas tindakan polisi Israel yang semena-mena mengusir warga Muslim yang hendak menunaikan salat, setelah pemerintah Israel mengeluarkan larangan salat di Masjid Al-Aqsa bagi warga berusia di bawah 50 tahun.

Dalam bentrokan, tampak polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah jamaah agar segera meninggalkan area masjid.

Lebih brutal lagi, berdasarkan video Al Jazeera, tampak seorang jamaah malah ditendang polisi hingga terpental ketika sedang menunaikan salat.

Aksi brutal tersebut kemudian dikecam warganet dari berbagai penjuru.

Selengkapnya, berikut videonya



Detik-detik jamaah ditendang dapat dilihat pada detik ke-47.

Indonesia Mengutuk

Dikutip dari BBC Indonesia, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri "mengutuk tindakan kekerasan pihak keamanan Israel" yang menyebabkan kematian tiga warga Palestina di Jerusalem Timur.

Dalam pernyataan tertulis, Kementerian Luar Negeri RI menyatakan "menolak segala bentuk aksi kekerasan dan pelanggaran HAM, termasuk pembunuhan terhadap jemaah yang berupaya menjalankan haknya untuk melakukan ibadah di Masjid Al Aqsa."

"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bersidang dan mengambil langkah untuk memberhentikan tindak kekerasan keamanan Israel di Kompleks Masjid Al Aqsa. Indonesia juga telah mendesak agar OKI dapat segera lakukan pertemuan darurat untuk membahas situasi di kompleks Al Aqsa," sebut pernyataan Kemenlu RI.

Kepada pemerintah Israel, Kemenlu RI "mengingatkan" bahwa Masjid Al-Aqsa harus dapat diakses semua umat Muslim. 

Pernyataan itu mengemuka setelah tiga warga Palestina tewas dibunuh saat bentrokan dengan aparat keamanan di Jerusalem Timur dan Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang pemuda Palestina berusia 17 tahun tewas ditembak di sebuah kawasan permukiman Jerusalem Timur dekat lokasi bentrokan.

Otorita Palestina tidak merinci pihak mana yang berada di balik penembakan tersebut.

Individu kedua meninggal dunia setelah mengalami luka berat dalam bentrokan.

Adapun pria ketiga, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, tewas seusai ditembak di bagian dada di kawasan Abu Dis, Tepi Barat. 

Ketiga korban berjatuhan tatkala ribuan polisi Israel dikerahkan ke kompleks Haram al-Sharif, yang menampung Masjid Al Aqsa.

Mereka melarang semua laki-laki yang berusia di bawah 50 tahun untuk mengikuti salat Jumat di kompleks yang juga dikenal sebagai Temple Mount bagi pemeluk Yahudi.

Kepolisian Israel mengklaim telah menembakkan gas air mata ke arah warga Palestina yang melemparkan batu dan berupaya menembus barikade.

Bentrokan juga terjadi di bagian lain Jerusalem Timur, tepatnya di pos Qalandia yang memisahkan antara Ramallah dan Jerusalem serta di pintu masuk utara Bethlehem.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan sedikitnya 400 warga Palestina terluka, 92 di antara mereka dibawa ke rumah sakit.

Di pihak Israel, empat polisi cedera. Dalam insiden terpisah, tiga warga Israel ditikam hingga tewas setelah seseorang memasuki kawasan permukiman Yahudi di Tepi Barat. Pelaku belakangan ditembak aparat Israel.

Akibat rangkaian insiden ini, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menegaskan telah membekukan segala hubungan dengan Israel sampai langkah pengamanan dicabut dan detektor logam ditarik dari kawasan Haram al-Sharif.

Ketegangan bermula ketika tiga warga Israel keturunan Arab menembak mati dua polisi Israel, pekan lalu.

Pelaku belakangan ditembak mati.

Namun, aparat keamanan Israel menanggapi insiden itu dengan memasang detektor logam di kawasan Haram al-Sharif karena mereka mengklaim senjata-senjata yang digunakan untuk menembak polisi diselundupkan ke kompleks tersebut.(Tribun Timur)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel