Mangkrak 20 Tahun, Proyek Panas Bumi di Maluku Akhirnya Jalan

Darirakyat.com, Maluku Tengah - Proyek pembangkit listrik panas bumi (PLTP) Tulehu di Desa Suli dan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, akhirnya mulai berjalan. Groundbreaking yang ditandai pengeboran pertama sumur panas bumi dilakukan PLN hari ini. 


PLN sebenarnya sudah mengantongi konsesi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Tulehu dari pemerintah sejak tahun 1997 alias 20 tahun lalu. Tapi ladang 'harta karun energi' ini baru digarap sekarang.



Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN, Haryanto WS, menuturkan bahwa proyek PLTP Tulehu 2 x 10 MW sempat terbengkalai 20 tahun karena terhambat persoalan lahan dan kesulitan mencari pendanaan. 


"Pertama masalah loan, kemudian ada masalah tanah," kata Haryanto saat ditemui di Desa Tulehu, Rabu (20/6/2017). 

Direktur Perencanaan Korporat PLN, Nicke Widyawati, menambahkan bahwa persiapan proyek cukup panjang. Perlu survei dan kajian yang matang karena bisnis panas bumi berisiko tinggi. "Pengembangan panas bumi berisiko tinggi, jadi beberapa survei harus dilakukan, FS (feasibility study) harus matang," ujarnya.




Kini PLN ingin ngebut di proyek ini. "Sekarang kita percepat prosesnya sehingga bisa mulai groundbreaking, pengembangan panas bumi bisa segera kita lakukan. Ke depan kita enggak berlama-lama lagi, tapi dengan tetap melakukan semua tahapan agar semua risiko teridentifikasi dengan baik," tukas Nicke.


Segala persiapan, mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunan infrastruktur pendukung telah dilakukan. Sekarang PLN melakukan 4 pengeboran sumur panas bumi. 


Pada tahap pertama, PLN mengembangkan dulu energi panas bumi sebesar 20 MW. Total potensi di WKP Tulehu mencapai 60 MW. Seiring dengan peningkatan kebutuhan listrik di Maluku, ke depan kapasitas PLTP Tulehu akan terus diperbesar.

"Kami sudah melakukan pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur. Jalan dan sebagainya sudah siap, kita tinggal melakukan pengeboran. Untuk tahap pertama kita mengebor 3 sumur produksi dan 1 sumur injeksi. Dengan tingkat pertumbuhan demand 11% per tahun di Maluku, tahap pertama kami kembangkan 20 MW," tutupnya. (detik.com)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel