GNPF-MUI INGIN NKRI UTUH, TAPI RIZIEQ TETAP DI HUKUM



Darirakyat.com -- Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Natsir pertemuan dengan Jokowi pesan mengisyarakatkan pesan penting bagi Bangsa Indonesia.  Selanjutnya Bachtiar Natsir mengidam-idamkan Indonesia damai, bersatu dan berdaulat pada kompas.com, selasa (27/7/17).

Cita-cita yang bagus dari Bachtiar Natsir dan sekarang Indonesia benar-benar damai, karena  Rizieq Shihab tidak ada, lari ke Yaman dan dukungan terhadap GNPF-MUI sudah berkurang dan yang terpenting sudah tidak aktivitas yang dilakukan oleh Rizieq Shihab dan Bachtiar Natsir serta kroninya pasca pelariannya.

Sebagaimana  masyarakat merasakan sendiri situasi dan kondisi Indonesia terkini pasca larinya gembong FPI Rizieq Shihab ke Yaman, semua aktivitas lancar dan gesekan berbau sara sudah banyak berkurang, dan yang terpenting Indonesia benar-benar dalam keadaan aman.

Perlu diketahui sekarang ini,  ada upaya dari GNPF-MUI untuk menyelesaikan kasus Rizieq Shihab dengan cara berdialog dengan Presiden RI Joko Widodo, strategi ini ditempuh karena beberapa strategi yang lainnya gagal ditempuh, seperti: Rizieq Shihab sasaran sniper, mengumpulkan massa tanggal 9 juni 2017 atau #aksi 96 dan lain sebagainya.

 Bisa dibayangkan jika proses dialog  Rizieq Shihab dan gerombolannya  berhasil dan keluar dari kasus yang menjeratnya (Chat Sex dan kasus lainnya), Dia akan merasa menang dan jumawa, serta tidak menutup kemungkinan akan berulah kembali di masa yang akan datang, apalagi dalam waktu dekat ini akan mengahadapi Pilpres 2019.

Sedangkan masyarakat  sendiri  juga tidak rela kalau kasus Rizieq Shihab menguap begitu saja, karena di mata hukum Rizieq sama dan tidak boleh diistimewakan (Rizieq Shihab harus dihukum), kalaupun itu terjadi dimana wibawa negara, yang selama ini menjadi fokus dari pemerintahan Jokowi untuk mengembalikan kewibawan negara.(kaskus.co.id)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel